Iya gak sih?
Pernah gak kepikiran solat gue
udah bener belom? Udah lima waktu sih, tapi apakah ada perbuatan-perbuatan yang
membuat amalan solat kita itu hanya sia-sia?
Wanita atau pria itu bukan pemuas
nafsu pasangannya, bukan pemuas nafsu gratisan yang bisa dipake kapan aja. Kalo
mau memuaskan nafsu karena ibadah bukankah itu pilihan yang lebih tepat? Tidak
kah kalian menghendaki apa-apa yang halal dimata Tuhan Mu, yaitu sebuah
pernikahan yang mengindarkan diri kalian dari perbuatan zina dan pandangan
buruk dari masyarakat.
Terkadang kita tampak seperti
munafik saat ingin memperbaiki diri atau berhijrah dari sosok yang tadinya
mengedepankan dunia, kita lebih mengejar akherat. Tidak mudah pastinya, namun
proses itu adalah hal yang dapat menempa kita, apakah kita akan benar berhijrah
dengan baik atau hanya wacana saja?
Yang gue yakini yaitu, jika
apa-apa yang dihalalkan Allah itu dapat menjadi pintu rejeki buat gue nantinya.
Ingin rasanya segera menjadi seseorang yang menghabiskan hidup dengan
pasangannya secara halal, gue yakin pintu rejeki akan terbuka lebar. Saat ini
jauh mungkin dari pintu rejeki, karena terdapat keragu-raguan seperti
financial, bibit bebet bobot... Tapi apakah hidup dalam keragu-raguan akan
dapat memajukan kehidupan gue?
Kapan kepastian itu akan segera
berlabuh dihadapan Allah ku?
Di paragraf-paragraf awal mungkin
gue frontal, namun sadarkah kalian itu terjadi di lingkungan kalian atau bahkan
diri kalian? Ayo mari kita renungkan bersama, di usia yang semakin hari semakin
menua, akankah kita hanya menyia-nyiakan hidup baik di dunia maupun bekal
akhirat nanti?
Sydah di dunia tak berbuat
apa-apa, diakhirat hanya membawa dosa yang berat ketimbang amalan yang banyak.
Semoga keragi-raguan tak lagi
mengungkung kita-kita yang takut akan pernikahan karena terlalu banyak
perintilan yang dipikirkan, kebanyakan mikir tanpa tindakan sepertinya tak elok
ya. Betul tidak?
Komentar
Posting Komentar